Jumat, 28 September 2012

Jangan Menyerah Kreativitas Mahasiswa

Saat ini mahasiswa cenderung putus asa ketika menemui jalan buntu dalam berkreativitas. Padahal tidak jarang kreativitas tercipta justru setelah berkali-kali mengalami kegagalan.
Demikian diungkapkan oleh motivator dari Universiitas Brawijaya (UB) Malang Abdul Hakim dalam kegiatan Character Building : Potensi Diri dan Kreativitas Mahasiswa. "Saya masih ingat salah satu cerita anak-anak Jepang tentang seorang katak yang melompat di atas batu yang licin. Pada lompatan pertama sang katak tergelincir namun dia tidak putus asa dan terus melompat hingga ratusan kali sampai akhirnya dia bisa melompat," ujar Hakim, seperti disitat dari laman resmi UB, Prasetya Online, Senin (17/9/2012).

Lukman menyebutkan, kreativitas yang ada pada mahasiswa harus terus ditumbuhkan dan dipupuk karena mereka saat ini berada pada usia potensial yang sedang berkembang. "Potensi yang terpendam harus dikembangkan sebagai salah satu cara berani menampilkan bentuk kreativitas apapun itu yang mereka bisa, seperti bidang penelitian, wirausaha, ataupun inovasi produk," katanya menjelaskan.

Kreativitas, ungkap Hakim, bisa dilakukan mulai dari hal yang paling kecil, seperti mengubah posisi tempat tidur. Bahkan, kreativitas bisa muncul dari melanggar aturan walaupun kadang membawa risiko. "Terkadang kreativitas muncul dari pelanggaran aturan. Briptu Noorman Kamaru, misalnya, seorang polisi yang menunjukkan kreativitasnya menyanyi melalui video Youtube meskipun pada akhirnya dia dipecat dari jabatannya," papar Hakim.

Selain itu kreativitas bisa muncul dari bermain dengan kata kunci seandainya. Hakim menyatakan, seandainya merupakan kata yang mengajarkan setiap anak untuk selalu bermimpi tinggi. Meskipun kreativitas sangat penting untuk dikembangkan, namun ada juga beberapa hal yang menghambat kreativitas, yaitu takut berbuat salah dan ditertawakan, terbelenggu dengan pekerjaan rutin, dan tidak mempunyai ras humor. "Setiap manusia mampu menunjukkan kreativitas masing masing karena kreativitas bukan hanya bakat dan bisa dipelajari," imbuh Hakim.

Di akhir paparannya, Hakim berpesan, setiap kreativitas yang dimiliki oleh mahasiswa harus diikuti dengan nilai moral yang tinggi. "Tidak ada gunanya kecerdasaan jika kita tidak punya nilai moral yang tinggi, seperti disiplin, hormat pada orang lain, dan loyalitas dalam bekerja," tukasnya.

Selain Hakim, kegiatan pembangunan karakter yang dilakukan selama dua hari tersebut juga diisi oleh pemateri dari FMIPA UB Agung P W yang memaparkan bagaimana mencermati medan kompetisi dan mengukur prestasi. Menurut Agung, cara yang bisa ditempuh oleh mahasiswa adalah mengenali medan, mengenali kekuatan musuh, mengenali diri sendiri, dan juga peran apa yang akan diambil.

Agung menambahkan, seorang mahasiswa layak dinisbahkan sebagai seorang problem solver yang terpercaya, berdaya, friendly, dan rendah hati. "Sikap kritis yang harus ada pada mahasiswa tidak hanya sekedar know what tapi know how?" kata Agung.
 http://kampus.okezone.com/read/2012/09/17/373/690952/jangan-menyerah-demi-kreativitas
Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar